Akustik adalah ilmu suara & berkaitan dengan asal suara dengan frekuensi jangkauan pendengaran manusia sekitar 16Hz sampai 20.000 Hz, juga mempelajari tentang struktur instrument music berdasarkan sumber bunyi, cara memproduksi bunyi & system pelarasan. Akustik dalam istilah music merupakan “studi mengenai sumber bunyi pada alat music”. Akustik Organologi muncul sejak abad 16 dalam buku Sebastian Virdung (Musica Getuscht und Ausgezogen, 1511) & Martin Agricola dalam bukunya Instrumentalis Deudsch, (1929). Pada tahun 1941 Nicholas Bessaraboff menggunakan istilah organologi dalam arti yang lebih sempit, untuk membedakan ilmiah & aspek teknik pada alat music dari studi yang lebih luas baik untuk tujuan estetika murni, atau semata-mata untuk tujuan kepentingan agama.
Organologi mempelajari alat
music yang sebenarnya (persediaan, terminology, klasifikasi, deskripsi
konstruksi, bentuk & teknik bermain) namun dalam penelitiannya tidak dapat
mengabaikan produksi music (analisis fenomena & skala music) atau data pada
penggunaan instrumen, factor social-budaya & keyakinan yang menentukan bahwa
penggunaan atau status & pelatihan para player. Bahkan studi tentang
simbolisme & estetika dari instrumen baik sebagai objek artistik dan alat
music, relevan dengan organologi.
Alat Music Berdasarkan
Sumber Bunyi
- Idiofon: Alat music yang sumber bunyi nya berasal dari bahan dasarnya.
- Aerofon: Alat music yang sumber bunyi nya berasal dari hembusan udara pada rongga.
- Kordofon: Alat music yang sumber bunyi nya berasal dari dawai.
- Membranofon: Alat music yang sumber bunyi nya berasal dari selaput membrane Elektrofon: Alat music yang sumber bunyi nya berasal dari berasal dari energy listrik (elektronik)
Sejarah Organologi
Berdasarkan sejarah, asal dan hubungan instrumen yang ada
sekarang dan yang ada pada zaman dahulu juga merupakan bagian dari disiplin
ilmu organologi. Pengetahuan ini diperoleh dari dari sumber-sumber ikonografi
yang terdapat oleh orang sumeria, orang Het, Asyur, Mesir, Yunani dan Romawi,
Celtic dan patung, Ornamen vas, lukisan dan juga ukiran. Bukti lain juga
disedakan oleh naskah-naskah kuni (script) dunia baru dan relief-relief yang
diukir di bebatuan di tempat tinggal gua pra sejarah. Penggalian arkeologi secara
teratur memberikan pengetahuan tentang instrument, kebanyakan dari peninggalan
itu masih terkait dengan instrumen saat ini, antara lain: Kecapi dan harpa dari
Ur, kecapi China dari Shoshoin pada abad
ke-8, konceng perunggu dari 1 Milenium SM, kuningan tanduk dari Skandinavia,
dan pipa buluh atau tanah liat yang digunakan sebagai instrumen tiup oleh
orang-orang Mesir kuno dan Amerindian. Temuan yang lebih tua bahkan banyak
terdapat di Eropa, termasuk Bullroarer Magdalenian (ditemukan di barat daya
Prancis) dan fragmen tulang aerophones prasejarah sekitar 15.000 tahun, sudah
menunjukan ‘bagian’ kecil khas seruling. Jumlah dan variasi serta usia yang lama
untuk bertahan adalah penggambaran dari instrumen dan pemain, menjadi saksi
penting nya music di hampir semua peradaban dunia.
Alat-Alat Music:
Definisi & Klasifikasi
Organologi menganggap setiap alat atau perangkat yang dibuat
oleh manusia untuk menghasilkan suara adalah sebagai alat music. Definisi yang
diberikan oleh Alexander Buchner (1990) “sebuah alat music merupakan sumber
suara yang sengaja di produksi, dibangun & digunakan untuk produksi music. Berdasarkan
sifat akustik yang berpartisipasi dalam efek music artistik, karna sifat
akustik fiturnya sesuai dengan standar budaya kaum pada priode sejarah tertentu”
. Menurut pandangan Erich von M. Hornbostel (1933) “untuk tujuan penelitian
harus menghitung segala sesuatu sebagai alat musik dengan suara yang dapat
diproduksi dengan sengaja”. Namun ia membedakan antara instrumen musik dalam
arti konvensional. Schaeffner (1936) merumuskan pertanyaan dengan benar “jika
suatu benda dapat menghasilkan suara, bagaimana kita mengenali itu adalah
musik? Kualitas apa, seperti apa, karna itu akan berkisar dengan instrumen musik lainnya. Ia menyediakan jawaban sendiri
dari pertanyaannya (1946), ia menyatakan bahwa semua bagian alat musik ‘karakteristik
timbre, baik untuk memproduksi suara atau pitch yang pasti, atau setidaknya
untuk menyediakan bahan untuk suara yang dihasilkan berturut-turut dalam urutan
waktu, yang dapat digambarkan sebagai irama musik.
Definisi ini yang menetapkan
parameter timbre, pitch & irama, membuka lapangan bagi organologist dari
investigasi untuk semua alat musik—melalui penyadapan dari bamboo atau piano
kuno—terlepas dari konstruksi mereka yang belum sempurna atau canggih, dari
cara dimana mereka digunakan, geo-budaya asal mereka dan sejarah mereka. Konsep
instrumen seperti konsep musik itu sendiri (ketika gagasan semacam itu ada),
berbeda dari satu budaya atau priode yang lain, tergantung pada fungsinya.
No comments: