KOMUNISME - Widjaja-Library

"Make a Difference with education and be the best" -Antoni Widjaja

Breaking

Monday 24 March 2014

KOMUNISME




























Komunisme sangat identik dgn simbol Palu & Arit. Simbol Palu & Arit ini kerap digunakan sebagai Lambang di-Bendera negara maupun partai komunis Dunia. Simbol Palu memiliki makna mewakili Buruh. Sedangkan Arit sebagai simbol Petani. Simbol ini muncul saat revolusi Bolshevik (Rusia) 1917. Menyilang gambar Palu & Arit sebagai tanda bersatunya kaum Buruh & Petani pada masa revolusi di Bolshevik dibawah kepimimpinan Lenin. Simbol ini kemudian menjadi identitas para pekerja kasar sebagai solidaritas, pemersatu, & penguat hubungan antar masyarakat, besarnya pengaruh revolusi Palu & Arit mengakibatkan orang mengidentikkan hal itu sebagai simbol pemberontakan, dalam perkembangannya, simbol itu tidak hanya digunakan oleh kaum pekerja namun juga kaum pelajar saat menolak kebijakan pemerintah.

Bahkan, simbol ini juga digunakan oleh kaum Sosialis yang menjunjung tinggi kesetaraan status. Tahun 1922, Tentara Merah Rusia meresmikan simbol Palu & Arit yang menyilang dimasukkan ke dalam lambang Partai Politik yang kemudian juga dimasukan ke dalam bendera negara Uni Soviet. Lalu lambang ini memiliki arti lain yang menyatakan bahwa partai komunis menjunjung tinggi para pekerja kasar, alasannya, sudah pasti mengharapkan pendukung partai dapat dihimpun dari para buruh & petani yang cenderung memiliki massa lebih banyak, hal itu menyebabkan simbol Palu & Arit berubah fungsi dan disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Karl Marx manusia yg paling bertanggung jawab dalam mencetuskan paham komunisme, lahir 5 Mei 1818, Keluarga Marx amat liberal bahkan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan juga artis masa-masa awal hidupnya. Tahun 1835 Marx kuliah di Universitas Bonn jurusan hukum. Namun, perilakunya nyeleneh, Si Gila Marx suka mabuk membuat nilainya jeblok. Ayah Marx memindahkannya ke universitas yang lebih baik "Friedrich Wilhelms University" di Berlin Jerman.
Sebelum dipindahkan, Marx tertarik untuk belajar kesusastraan & filsafat, malang bagi si Gila Marx ayahnya tidak menyetujui karena dia tidak percaya bahwa Marx bakal sukses memotivasi dirinya sendiri agar menjadi sarjana.



Dalam situasi itu, Marx menulis banyak puisi & esai tentang kehidupan, menggunakan bahasa teologi yang diwarisi dari sang Ayah. Salah satu karya Marx (The Deity), si Gila Marx juga menerapkan filosofi ateis dari Young Hegelian yang terkenal di Berlin saat itu. Setelah menjalani kuliah, 1841 Marx ditasbihkan menjadi Doktor dengan tesis berjudul "The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature", si Gila Marx tidak serta merta puas, ia berniat meraih pendidikan di bidang filsafat. Akhirul kalam dia melanjutkan study di Universitas Berlin, si Gila Marx pun ditasbihkan lagi menjadi Doktor. Disertasi Marx hanya satu risalah filosofis yang hambar. Setelah lulus si Gila Marx menjadi penulis di koran radikal-liberal, tidak perlu berlama-lama, cukup sepuluh bulan bekerja Marx mendapat posisi editor kepala. Malang bagi Marx sepuluh bulan bekerja untuk mendapatkan posisi & sepuluh bulan kemudian koran ini ditutup pemerintah karena posisi politisnya.



Berbagai tulisan yang dipublikasikan pada waktu itu mulai merefleksikan sejumlah pandangan-pandangan yang akan mengarahkan Marx sepanjang hidupnya. Dengan bebas, mulus tanpa hambatan tulisan itu menyebarkan prinsip-prinsip demokrasi, humanisme & idealisme muda. Marx sangat terkenal karena analisisnya di-bidang sejarah, ia pun berkeyakinan bahwa sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas. Marx sangat percaya bahwa kapitalisme yang ada bakal digantikan dengan komunisme, maksudnya masyarakat tanpa kelas dan menjadikan ini sebagai alat perjuangan & ini adalah keyakinan Karl Marx yg tidak terbantah hingga detik ini.

No comments:

Post a Comment