Shofar "Jamak Dari Shofarot" - Widjaja-Library

"Make a Difference with education and be the best" -Antoni Widjaja

Breaking

Monday 24 March 2014

Shofar "Jamak Dari Shofarot"



Shofar merupakan salah satu jenis instrumen tiup yang dibuat dari tanduk domba jantan. Instrumen ini lazimnya dibunyikan (ditiup) setiap perayaan Rosh Hashanah (Tahun Baru Yahudi "Hari Raya Terompet"). Dalam hal sejarah Yahudi, shofar sering disebutkan dalam Tanach, Talmud & juga dalam literatur para RabiShofarot (jamak dari Shofar) dibunyikan untuk mengumumkan dimulainya liburan & bahkan tidak jarang digunakan untuk menandai dimulainya perang.
Sebelum berlakunya kalender Gregorian, bangsa Eropa Abad Pertengahan umumnya menjadikan tanggal 25 Maret sebagai awal tahun baru yang biasa disebut The Feast of rmounciarion "Hari Raya Pemberitahuan". Namun setelah diperkenalkannya kalender Gregorian pada tahun 1582, secara bertahap kerajaan-kerajaan di Eropa merayakan tahun baru setiap tanggal satu Januari.
Tradisi meniup terompet ini awalnya merupakan cara orang-orang Kuno untuk mengusir Setan. Orang-orang Yahudi belakangan melakukan hal itu sebagai kegiatan ritual yang dimaknai sebagai gambaran ketika Tuhan menghancurkan dunia. Disisi lain, sebagian kalangan juga ada yang beranggapan "berpendapat" bahwa instrumen ini merupakan reflika dari Sangkakala yang akan ditiup oleh Isrofil (Malaikat Israfil as dalam tradisi Islam).
Mereka (bangsa Yahudi) lazim melakukan ritual meniup terompet ini pada waktu perayaan tahun baru Yahudi (Rosh Hashanah) yang berarti Hari Raya Terompet, yang biasa jatuh pada bulan September atau Oktober. Bentuk terompet yang melengkung melambangkan tanduk domba yang dikorbankan dalam peristiwa pengorbanan Isaac (Nabi Ishaq as dalam tradisi Islam). Pandang ini tentu sangat berbeda dengan pandangan & ajaran-ajaran Islam, yang menetapkan bahwa Nabi Ismail as "saudara Nabi Ishaq as" lah yang diminta oleh Allah Swt untuk dikorbankan. 
Semula budaya meniup terompet ini merupakan budaya masyarakat Yahudi saat menyambut tahun baru bangsa mereka yang jatuh pada bulan ke-7 dalam sistem penanggalan mereka (bulan Tisyri). Namun bangsa Yahudi belakangan merayakannya di bulan Januari sejak berkuasanya bangsa Romawi Kuno pada tahun 63 SM. Maka, sejak saat itu mereka mengikuti kalender Julian yang dikemudian hari berubah menjadi kalender Gregorian (Masehi).
Pada malam tahun baru, umumnya masyarakat Yahudi melakukan introspeksi diri dengan tradisi meniup shofarot (jamak dari shofar) - alat musik sejenis terompet - yang bunyinya "shofar" ini mirip sekali dengan bunyi terompet kertas yang ditiup saat dimalam Tahun Baru.
Shofar digolongkan sebagai alat musik terompet. Instrumen ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1.500 SM. Mulanya alat musik jenis ini diperuntukkan untuk keperluan ritual agama & juga digunakan dalam kegiatan militer, terutama saat akan berperang. Kemudian alat ini bertransformasi "dalam ranah budaya nya", menjadi sebagai alat musik, yang kebutuhannya tidak hanya untuk ibadah melainkan juga sebagai hiburan, yaitu tepatnya pada masa pertengahan Renaisance hingga saat ini.
Untuk juru baca sekalian umat, salam hangat coffe pagi dari perbukitan setengah layu diselangkangan merapi & singgalang.

No comments:

Post a Comment